Menpora pengganti Andi Mallarangeng yang mundur setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi itu mengaku hanya punya dua pilihan untuk mengatasi konflik, yakni memilih salah satu di antara PSSI dan KPSI, atau membubarkan kedua-duanya untuk kemudian membentuk PSSI baru.
Untuk opsi pertama, Roy Suryo rupanya agak pesimis. Pasalnya, kubu yang tidak terpilih pastinya tidak akan bisa menerima dan berpotensi memicu masalah lagi. Oleh karena itu, ada kemungkinan politisi dari Partai Demokrat ini akan mengambil pilihan kedua, yaitu sama halnya ketika mematikan paksa perangkat komputer, control + alt + delete.
”Pilihannya, hanya ada dua, memilih salah satu (KPSI atau PSSI) atau bubarkan keduanya. Kalau saya memilih salah satu badan itu, bisa-bisa terjadi kegaduhan lagi. Cara penyelesaiannya di- control+alt+delete,” ujar Roy Suryo yang dikenal sebagai pakar telematika ini.Namun, sebelum melakukan itu, Roy Suryo akan berkonsultasi dengan pihak-pihak lain seperti KONI, KOI, dan lainnya. Pasalnya, pilihan kedua bisa memicu sanksi dari FIFA kendati Roy Suryo menegaskan tidak takut terhadap ancaman tersebut.
”Intinya, mengatasi masalah PSSI jangan berlarut-larut karena batas sanksi FIFA sudah dekat. Kena sanksi sebenarnya bukanlah hal buruk. Lihat pengalaman Yunani dan Irak. Mereka justru jadi bagus setelah diberikan sanksi,” pungkasnya.
Posting Komentar